Bersikap Santai Dapat Memperkuat Daya Ingat
A
A
A
LOS ANGELES - Sebuah penelitian menunjukkan, memiliki sikap santai memberikan banyak manfaat. Hal tersebut diungkapkan oleh para ahli di Icahn School of Medicine, New York, Amerika Serikat.
Dilansir dari Goodhouse Keeping, penelitian tersebut mengungkapkan, orang-orang yang memiliki sikap santai cenderung memiliki daya ingat yang baik dan tajam. Menurut para ahli, hal ini disebabkan adanya kinerja syaraf yang memengaruhi kepribadian.
Para ahli mengungkapkan, orang-orang yang memiliki kadar neurotisme tinggi memiliki syaraf yang lebih lambat. Tidak hanya itu, mereka pun cenderung memiliki daya ingat yang lebih buruk dibandingkan orang-orang dengan kepribadian santai.
Sementara, untuk melihat karakteristik kepribadian dapat mempengaruhi daya ingat, para peneliti mengukur aktivitas otak 40 orang dewasa ketika mereka menjalani uji daya ingat.
Selanjutnya, partisipan diminta mengerjakan tes psikologi NEO-PI-R yang mengukur lima tipe kepribadian utama, yakni neurotusme, ektraversi, keterbukaan akan pengalaman, sikap setuju, dan kecemasan.
"Kami menemukan bahwa orang yang tertekan mungkin karena mereka memiliki tendensi untuk khawatir, ternyata kurang efisien. Partisipan yang mencetak nilai lebih tinggi dalam skala sifat kehati-hatian dan orang yang bersifat santai lebih cepat dan akurat dalam menyelesaikan tugas yang diberikan," papar ketua penelitian tersebut, Sophie Frangou dari Smithsonia.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan, orang yang mampu mengatur emosi diri memiliki kepribadian yang lebih tenang, santai dan rileks. Tidak hanya itu, mereka juga cenderung memiliki daya ingat yang kuat saat berhadapan dengan kesulitan.
Dilansir dari Goodhouse Keeping, penelitian tersebut mengungkapkan, orang-orang yang memiliki sikap santai cenderung memiliki daya ingat yang baik dan tajam. Menurut para ahli, hal ini disebabkan adanya kinerja syaraf yang memengaruhi kepribadian.
Para ahli mengungkapkan, orang-orang yang memiliki kadar neurotisme tinggi memiliki syaraf yang lebih lambat. Tidak hanya itu, mereka pun cenderung memiliki daya ingat yang lebih buruk dibandingkan orang-orang dengan kepribadian santai.
Sementara, untuk melihat karakteristik kepribadian dapat mempengaruhi daya ingat, para peneliti mengukur aktivitas otak 40 orang dewasa ketika mereka menjalani uji daya ingat.
Selanjutnya, partisipan diminta mengerjakan tes psikologi NEO-PI-R yang mengukur lima tipe kepribadian utama, yakni neurotusme, ektraversi, keterbukaan akan pengalaman, sikap setuju, dan kecemasan.
"Kami menemukan bahwa orang yang tertekan mungkin karena mereka memiliki tendensi untuk khawatir, ternyata kurang efisien. Partisipan yang mencetak nilai lebih tinggi dalam skala sifat kehati-hatian dan orang yang bersifat santai lebih cepat dan akurat dalam menyelesaikan tugas yang diberikan," papar ketua penelitian tersebut, Sophie Frangou dari Smithsonia.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan, orang yang mampu mengatur emosi diri memiliki kepribadian yang lebih tenang, santai dan rileks. Tidak hanya itu, mereka juga cenderung memiliki daya ingat yang kuat saat berhadapan dengan kesulitan.
(nfl)